Katakan Terima Kasih untuk Kegagalan
Setiap dari kita tentu pernah merasakan kegagalan,
dan biasanya akan timbul rasa kecewa, putus asa, marah, dll. Jika perasaan itu
yang kalian alami, daripada menyesali mari kita gali sisi positfnya. Ada orang
mengatakan “ Kegagalan adalah ibu kandung dari kesuksesan”. Dengan catatan kita
terus mencoba. Hidup akan terus berjalan tanpa menunggu kita siap. Lalu
bagaimana cara mengatasinya?
Pertama,
berdoa dan berikan apresiasi pada diri sendiri karena berani untuk mencoba.
Denagan berdoa Tuhan akan senantiasa memberi kekuatan, selain itu dengan berdoa
kalian bisa curhat selama yang kalian mau dan setelahnya kalian akan merasa
lebih baik. Selain itu jangan lupa memberikan apresiasi pada diri sendiri,
karena mencoba sesuatu apalagi diluar comfortzone
membutuhkan kesiapan dan kepercayaan diri. Kata Jack Canfield (Penulis Chicken Soup dan motivator terkenal) “ Don’t worry about failures, worry about the
chances you miss when you Don’t even try.”
Kedua, yakinkan
diri bahwa gagal bukan berarti kita tidak akan sukses. Kegagalan akan membuat
kita belajar dan mempersiapkan untuk menjadi pemenang. Dengan belajar maka kita
akan berubah menjadi lebih baik dan lebih menguasai subject yang ingin kita raih. Percaya atau tidak, kegagalan juga
membawa kita lebih bijak dan kuat dalam melampaui stage selanjutnyadalam hidup kita.
Ketiga,
kumpulkan keberanian untuk menyelesaikan apa yang kita mulai. Jangan pernah
berpikir untuk menyerah jika yang kita lakukan adalah mimpi kita. Ketika kita
menyerah maka itulah kegagalan yang sebenarnya. Tidak ada salahnya kita terus
belajar dan belajar dari pengalaman sebelumnya. Terus maju walau sering
mendapat penolakan dan cacian. Ketika kita berhasil melewatinya makan kita akan
mendapatkan yang kita inginkan, bahkan akan lebih dari yang bisa kita
bayangkan. Seperti salah satu kisah yang saya sukai.
-
Houtman Zainal Arifin
Dia adalah salah satu mantan Vice President Citibank. Kisah beliau
berawal selepas SMA dengan keadaan serba pas-pasana dan berbekal ijazah SMA. Belaiau
memutuskan untuk merantau dari Kediri ke Jakarta. Karena keterpaksaan Houtman
menjadi pedagang asongan. Suatu hari ia bermimpi dapat mengendarai mobil dan
berpakaian necis seperti yang dilihat dijalan. Dari sana ia mulai menabung
untuk membuat CV yang disebarkannya ke kantor
bergedung tinggi yang ia ketahui. Sampai akhirnya diterima bekerja menjadi OB
sebuah perusahaan terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank). Dari sana ia bertekat
untuk terus belajar mulai membantu pegawai lain. Berawal dari mengoperasikan
mesin fotokopi, yang membuatnya naik pangkat menjadi pengoperasi mesin
fotokopi. Lalu ia seing melihat training pegawai, walau sempat mengalami
penghinaan. Akhirnya diperbolehkn mengikuti training
dan mengikuti tes dan menjadi lulusan 4 terbaik dari 34 orang. Yang rata-rata
lulusan UI, ITB, Michigan, Ohio, dll.. Selain itu ia terus belajar dan terus
mebantu pegawai lain. Sampai akhirnya pejabat Citibank mengangkatnya menjadi
pegawai dan terus menanjak sampai menjadi Vice
President Citibank, jabatan tertinggi karena Vice President berada di USA dan tidak mungkin dijabat oleh orang
Indonesia. Beliau meninggal 20 desember 2012. Dengan meninggalkan prestasi
menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menajadi penasehat keuangan salah satu
gubernur, komite audit BUMN, penulis, dosen, dan menjabat CEO diberbagai
perusahaan.
“Many of life’s failures are
people who did not realize how close they were to success when they gave up.”-Thomas
Alva Edison.
Komentar
Posting Komentar