My House
Perkenalkan namaku Claudia Levina, besar
di sebuah rumah dengan cat dominan putih kota Malang. Tepatnya di jalan besar
Ahmad Yani. Rumahku tidak terlalu besar, namun cukup untuk kami sekeluarga. Aku
tinggal bersama orang tua dan 2 orang kakak laki-laki. Terkadang jika berada di
Surabaya, aku kerap merindukan rumahku dan keluargaku. Bagaimana tidak, hampir
20 tahun aku berada di sana.
Rumahku berlantai empat, di lantai
satu rumahku adalah toko yang dahulu adalah ruang tamu dengan kamar mandi kecil
di belakang. Ruang ini bercat putih dengan skylight
kecil ditengah dan dikelilingi oleh rak-rak barang. Di sini tempat orangtuaku
beraktivitas dari pagi hingga malam melayani pembeli. Suasanya hiruk pikuk
ditambah berada di pinggir jalan menambah kegaduhan. Karenanya disini kamu
tidak akan merasa sepi. Di lantai dua adalah kamar orang tuaku dan gudang kecil
tempat menyimpan tas, keset, sepatu atau barang kecil lain yang belum
dibutuhkan. Kamar orang tuaku memiliki dinding putih berlapis wallpaper cream yang hangat dengan tekstur
bergerigi horisontal tumpul. Dulu saat aku kecil, aku sering menghabiskan waktu
bersama keluargaku disini sekedar menonton TV atau bercengkrama sampai malam.
Dulu saat masih sekolah aku dan saudaraku kerap dimarahi oleh orang tua karena
sudah terlalu larut, tapi kami tetap menonton TV bukannya tidur.
Di lantai tiga dan empat rumahku kami
juga sering beraktivitas. Di lantai tiga terdapat dapur, kamar setrika, ruang
makan dan kamar tidur aku serta saudaraku. Kamar tidur terdiri satu ranjang
besar dan satu ranjang kecil di dekatnya dengan meja belajar dan lemari
pajangan di sisi yang lain. Kamar ini nyaman, jika malam hari kami bisa melihat
ke jalan dan pemandangan kota dengan puas karena jendelanya yang sangat besar
namun orang luar tidak bisa melihat dari dalam. Disisi lain lantai tiga, Seperti
lantai terdapat skylight kecil yang tepat berada di atas ruang makan dengan
meja bundar. Dikamar strika dan dapur terdapat jendela kecil tempat udara dan
cahaya masuk. Selain itu disisi tangga juga terdapat jendela yang mengarah ke
l
Entah di lantai satu, kamar, di
lantai empat, aku senang memandangu jalan . Disanaaku dapat mengamati kendaraan
yang berlalu lintas dan orang beraktivitas. Cukup menyenangkan terkadang, namun
cukup menjengkelkan jika jalan terlalu ramai dan mulai terdengar bunyi klakson
dimana-mana. Aku cukup merindukan ketika jalanan masih tidak seramai sekarang. Dahulu
saat aku masih kecil aku dapat melihat dokar atau kereta yang ditarik lembu dengan
jelas di depan rumah walau sudah cukup jarang. Jika mereka lewat maka ayah atau
ibuku akan memanggilku untuk melihat kendaraan itu lewat. Kereta lembu itu
sangat besar, membawa banyak rumput di dalam, dan sang kusir naik di atas
rumput-rumput yang masih hijau itu. Semua kenangan-kenangan di rumah ini selalu
membuatku teringat dan rindu. Senang rasanya jika waktu bisa diputar kembali ke
saat indah bersama keluarga.
Komentar
Posting Komentar